Senin, 26 Desember 2011

Andai Orang Tua Mengerti

Kenapa ya, banyak artikel yang memuat tentang bagaimana cara terbaik menghadapi teman ataupun pacar yang egois, akan tetapi saat saya mencari artikel mengenai bagaimana cara terbaik dalam menghadapi situasi dimana orang tua lah yang berada dalam posisi ke egiosan yang tinggi ini sama sekali tidak ada? apa karena para psikolog atau penulis artikel mengenai hal yang saya maksud takut jika akan di cap sebagai anak durhaka? jika itu jawabannya, oke saya akan coba pahami. Akan tetapi, dengan rasa yang sangat hormat saya ingin bertanya... sadarkah para orang tua... terkadang anak juga butuh kebebasan dalam mengeluarkan pendapatnya dan tentu diimbangi dengan rasa tanggung jawab si anak dalam arti menggunakan bahasa yang masih halus? memang tidak diperkenankan kepada seorang anak untuk melawan atau membantah setiap perkataan dari orang tuanya. Namun jika anak itu benar dan dia telah berkata jujur, tolong bagi para orang tua yang merasa pernah membentak anak2nya sesuka hati... tanpa memikirkan dia punya otak, hati dan perasaan. Jangan lampiaskan kemaraham anda sebesar2nya, jangan egois, dan tolong jangan paksa anak ini untuk berbuat kasar ataupun menyimpan benci pada anda, pahami anak ini jika anda merasa sebagai orang tua yang baik. Semakin kalian meng hujat anak ini dengan kata2 yang mungkin "KASAR" dan menusuk menyakiti hati anak ini, dia bisa saja menaruh benci kecil pada anda seperti halnya tanaman... jika setiap hari disiram dan diberi pupuk maka ia akan terus tumbuh semakin besar, sama halnya dengan kebencian yang tentu awalnya adalah satu perasaan kecil yang jika anda terus tanamkan kebencian itu semakin dalam, semakin anda menghujatnya, semakin anda ajarkan ia dengan kata2 yang kurang pantas, dan semakin anda marahi dia terlebih jika anda sampai melukai perasaannya maka kebencian ini dapat tumbuh menjadi kebencian yang subur. Jika anak anda adalah anak yang tegar, dia akan jadikan cacian itu sebagai cambuk untuk memicu hatinya semakin menjadi kuat akan tetapi saya yakin, di dalam hati kecilnya dia ingin menjadi lebih dari anda! bukan kasarnya anda, tetapi dia akan berusaha untuk bangkit dan sukses. Jika suatu saat dia dapat meraih apa yang dia inginkan bukan kembali kepada anda ia berbakti, malah mungkin ia akan meninggalkan anda untuk selamanya... Namun jika anak anda anak yang lemah pada saat itu, dia akan merasakan stress, kesepian, dan jiwa yang semakin menjadi pemberontak. gunakanlah cara yang lembut, ingatlah anak adalah titipan Tuhan Yang Maha Kuasa, dia bukan sepenuhnya milik anda, anda hanya diminta untuk menjaganya bukan untuk melukainya. Bayangkan betapa sedihnya jika dahulu saat kalian menikah, tidak diberikan keturunan, saya yakin perasaan kalian aakan tercampur aduk antara malu, sedih, dan sangan rindu oleh kehadiran seorang bayi... KALIAN BERUNTUNG! merekalah bayi yang dulu kalian jaga hingga kini. Pahamilah anak2 anda sebelum bertindak. Jikalau dia salah, tegurlah dengan cinta kasih seorang orang tua... karena percayalah sekeras2nya batu jika terus diberi tetesan air pasti akan membentuk lubang.  Jangan lukai mereka, mereka juga ingin bebas berpendapat, BUKAN MELAWAN... mereka sayang pada anda para orang tua, sekali lagi saya ingatkan, tolonglah bapak/ibu jangan tanam bibit kebencian itu dengan tuduhan atau perkataan2 yang kasar, cintai mereka dengan cinta dari kalian, biarkan dia memberi penjelasan terlebih dahulu, DENGARKAN, dan pahami mereka karena orang tua adalah CONTOH, jadilah contoh yang baik untuk anak2 kalian... Terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

> Welcome to Shella Hanifah’s Blog